Proses Tumbuh Kembang Anak Fase Balita

Proses Tumbuh Kembang Anak Fase Balita

Proses Tumbuh Kembang Anak Fase Balita

Proses perkembangan anak tumbuh oleh faktor genetik dan lingkungan. Menurut Ketua Unit Kerja Kelompok Pertumbuhan Perembangan, Perhimpunan Dokter Spesialis Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Rini Sekartini, SpA (K), untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat.

Orang tua perlu memenuhi kebutuhan dasar anak, di bidang gizi, stimulasi, imunisasi, kegiatan bermain, dan cukup tidur. Perlu diketahui tumbuh kembang anak adalah dua hal yang berbeda, tetapi selalu sulit. Diharapkan (pertumbuhan) adalah perubahan kuantitatif.

Biasanya terkait dengan ukuran dan struktur biologis tubuh anak. Sedangkan yang dibahas dengan perembangan (development) adalah perubahan kuantitatif dan kualitatif yang ditambahkan lebih tinggi dari kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.

Perkembangan itu terjadi pada pola-pola yang terjadi seiring dengan proses pematangan / kematangan anak. Mama dapat lebih memahami proses tumbuh kembang yang terjadi pada Si Kecil, mari kita lihat lebih jauh perkembangan anak dalam fase balita.

Perkembangan Fisik

Tahap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ini dilengkapi dengan bentuk tubuh, dan dapat dilihat dengan mudah oleh mata. Ukuran tubuh bayi Anda meningkat, tubuh mulai tinggi, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan, dan sebagainya.

Perembangan Motorik

Perembangan motorik dibagi menjadi dua, yaitu motor kotor dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau seluruh anggota tubuh yang didukung oleh kematangan si Kecil. Contoh perembangan motorik kasar adalah kemampuan untuk berguling, menghadap ke bawah, duduk, menendang, berlari, naik dan turun tangga, melompat, dan sebagainya.

Sementara itu, yang dipertanyakan dengan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot polos atau bagian tubuh tertentu. Misalnya, kemampuan untuk menangkap benda, memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, memotong, mengatur balok, dan sebagainya.

Tahapan perkembangan anak yang baik dan sehat berjalan sesuai dengan tahapan usia mereka (tonggak sejarah). Misalnya, ketika Si Kecil mulai 12-18 bulan, ia dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan. Atau, pada usia 18 bulan ia bisa bertepuk tangan dan melambai.

Perkembangan Kognitif

Perkembangan ini terkait dengan pengetahuan, atau bagaimana Si Kecil belajar dan mempelajari lingkungannya. Proses perkembangan anak telah berlangsung sejak Si Kecil dipindahkan, Mam. Bayi memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi yang dibutuhkan mulai dari penglihatan, pendengaran, dan melalui indera lain. Tidak hanya itu, Si Kecil juga dapat menjawab berbagai informasi yang diverifikasi.

Beberapa karakteristik perkembangan kognitif pada balita:

● 0-12 bulan

Mulailah mengembangkan konsep (mis. Sadar akan lapar), senang bermain, tertarik dengan peningkatan lingkungan, pertimbangkan sebab, bahas benda, bahas, jelajahi benda dengan berbagai cara (seperti memasukkan benda ke mulut), dan bisa bermain dengan pola sederhana .

● 12-24 bulan

Dapat menemukan benda tersembunyi, dapat menjawab instruksi sederhana, mempelajari bagian-bagian yang dapat diterima, dapat bermain pura-pura, belajar makan dan minum sendiri, dan meniru tugas-tugas rumah tangga.

● 24-36 bulan

Dapat menunjuk satu atau lebih dari beberapa bagian jika memungkinkan, dapat dengan benar menyebutkan dua nama atau lebih, dapat mengubah dua kata menjadi kalimat, dan menggunakan nama mereka sendiri untuk merujuk pada diri mereka sendiri.

Perkembangan bahasa

Tahap perkembangan anak juga dilengkapi dengan kemampuan berbicara dan berbicara. Perkembangan yang bisa menjadi indikator perkembangan semua anak, Mam. Melalui kemampuan mengatasi anak, dapat mengatasi keterlambatan atau kelainan pada sistem lain, seperti kemampuan kognitif, sensorimotor, psikologis, logistik, dan lingkungan di sekitar anak.

Related posts